Takkan pernah ku balikkan pandanganku ke belakang,
Sungguh Itu menyakitkan,
Takkan pernah ku memandang-nya walau hanya dalam mimpi,
Karna Itu sungguh menjemukan.
Air mata yang dulu jatuh kini menjadi butiran peluru yang siap ku tembakkan.
Teriakan yang dulu, kini menjadi panah yang siap menghujam jantung siapa saja yang ia inginkan.
Pilu kini menjadi malu,
Nyawa tertawa seakan tak pernah tau apa yang akan terjadi.
Bukannya ku sombong,
Sungguh bukan itu yang ku maksud.
Tapi ketegaran dan semangat dalam menghadapi hidup inilah yang terpenting dari apapun itu.
jakarta
23 juni 2010-06-23
1 komentar:
like this dah..hehe
Posting Komentar